Senin, 26 Maret 2012

Pramuka Sebagai Wadah Pembinaan Karakter Bangsa

 Pramuka Sebagai Wadah Pembinaan Karakter Bangsa
Pendidikan pramuka bagi siswa, merupakan wadah pembinaan karakter bangsa. Karena kegiatan kepramukaan dilakukan dalam bentuk yang menarik, terarah dan praktis.Menurut Hakam Yamin, pendidikan kepramukaan, merupakan proses pendidikan karakter bangsa dengan cara kreatif, rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuannya.  “Melalui kegitan yang menarik dan tidak menjemukan serta penuh dengan tantangan sesuai dengan minat dan bakat siswa akan mencipatakan kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan, sepritual dan emosianal dapat meningkatkan rasa sosial sehingga para siswa dapat berkembang dengan baik dan terarah”.
Mohammad Hakam Yamin, berpesan kepada peserta didik untuk dapat mengamalkan dengan sebaik-baiknya Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dengan para Pembina dan anggotanya, untuk terus saling bahu membahu mengemabngkan bakat peserta didik."Pemuda selain sebagai bagian penting seharusnya juga dapat menerima nilai-nilai luhur dari Pramuka dan agar setelah pelatihan ini para peserta dapat mengambil hikmah. masalah pemerosotan nilai-nilai nasionalisme disebabkan karena rasa ketidak pedulian terhadap bangsa dan negara. "Maka pelatihan pramuka ini perlu untuk mengembangkan karakter bangsa dan bela negara. Pelatihan ini juga cukup relevan dalam membahas nilai-nilai kebangsaan,
Pramuka dapat dijadikan wadah dalam pembentukan karakter karena  Pramuka selalu memegang teguh nilai-nilai Tri Satya, yang berisikan kewajiban-kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada negara, kepada sekitarnya dan kepada diri sendiri. Walau pelatihan ini dilaksanakan dalam jangka waktu yang singkat, Azrul berharap agar para peserta dapat mengembangkan dan manyampaikan hasil dari pelatihan pengembangan karakter bangsa melalui gerakan pramuka kepada masyarakat luas.
Merosotnya kegiatan penanaman nilai-nilai luhur kebangsaan, berdampak pada kian menyeruaknya hal-hal negatif ke permukaan. Tawuran antarpelajar, antarmahasiswa, antarkampung, tawuran antaretnis, bahkan DPR RI. Fenomena demonstrasi yang tidak santun, bahkan demonstrasi yang disertai pengrusakan semakin menggejala. Disusul dengan kenakalan remaja lainnya yakni penyalahgunaan narkoba, free sex, traficking, pencurian, perampokan, bahkan sampai dengan pembunuhan sadis.
Satu-satunya pendidikan karakter yang universal (tidak membedakan agama, suku/ras, status, dan usia) dan jangkauannya cukup luas di negeri ini, tinggallah pendidikan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka. Karena kita melihat dalam pembinaan pemuda yang merupakan pemimpin bangsa ke depan ini, kita mencari-cari pola. Apakah pola organisasi kepemudaan kemudian pola-pola pembinaan yang lain, karang taruna, itu sudah efektif? Kemudian kami melihat di satu pihak, ada Gerakan Pramuka yang sudah begitu mendarah daging dalam sejarah bangsa ini. Kenapa kita tidak melakukan pendekatan karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka ini? Katakanlah yang Pramuka sudah dapat, tapi bagaimana dengan pemuda-pemuda yang lain, yang ada di organisasi lain yang mereka tidak masuk pramuka, misalnya. Nah kita tularkan kepada mereka virus-virus Pramuka ini, supaya mereka bisa masuk ke dalam Gerakan Pramuka," ungkap Muhammad Budi Setiawan saat ditemui Sulaeman dari Majalah Gemari di sela acara pelatihan.
Nilai-nilai karakter bangsa, bagaimana bela negara, pendidikan out door, kata Budi Setiawan, bisa dihidupkan kembali dengan menghidupkan kembali Gerakan Pramuka. "Itu sebabnya, kita mendukung sekali revitalisasi Gerakan Pramuka yang dicanangkan presiden tanggal 14 Agustus 2006, sebagai bagian dari kita untuk menyiapkan pemimpin bangsa ini ke depan. Melalui Gerakan Pramuka inilah kita sangat yakin dan percaya, hal itu bisa kita raih kembali nilai-nilai keluhuran karakter, bahkan kebanggaan-kebanggaan kita sebagai suatu bangsa. Semangat, ruh patriotisme membela tanah air bisa kita capai dari Gerakan Pramuka."
Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Pertahanan melalui Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Marsda Erris Herryanto, MA yang juga menjadi pembicara dan nara sumber kegiatan pelatihan, mengatakan, pramuka bisa masuk ke lapisan paling bawah, terutama di gugusdepan-gugusdepan sebagai ujung tombak pendidikan di Gerakan Pramuka.
"Kita sangat mengharapkan dengan majunya gugusdepan-gugusdepan ini, menimbulkan rasa cinta tanah air, rasa bela negara sehingga bermuara pada meningkatkan kemampuan ketahanan negara," tukas Erris.  Erris Herryanto menambahkan, Pramuka adalah pendidikan menciptakan karakter bangsa. Pendidikan Pramuka sudah sejalan karena ada Dasa Darma dan Tri Satya. Semua itu sudah mengandung unsur-unsur bela negara dan cinta tanah air. "Kalau hal ini terbentuk baik dari Siaga, Penggalang, kemudian Penegak dan Pandega, pasti ke depannya kita akan mendapatkan suatu bibit-bibit yang mempunyai nasionalisme, cinta kebangsaan yang tinggi, itu akan berkait dengan ketahanan negara kita," ungkap Erry seraya berharap makin banyak pemuda yang dengan suka rela ikut kegiatan pramuka.  "Dengan makin banyak pemuda kita mengikuti kegiatan dan pendidikan yang diadakan di Gerakan Pramuka, makin banyak pemuda kita yang seperti itu menjadi embrio dari masyarakat yang lain untuk bisa mengajak masyarakat lainnya. Sehingga nantinya, peran dari pramuka ini di masyarakat bisa jadi baik, akibatnya bermuara kepada seluruh pemuda-pemuda kita," tegasnya.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan sekali dalam setahun menurut lelaki yang kerap disapa Kak Joko ini dinilainya belum efektif. "Sebenarnya obsesi saya itu kita duduk bersama, merumuskan bersama, Menpora dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Jadi akan kita bangun kurikulum yang memang strategis dan perubahan perilakunya itu segera nampak, kemudian Harapannya, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menjadi trainer yang dapat membantu pengembangan karakter bangsa di daerah masing-masing. "Semua itu tinggal keuletan masing-masing individu setelah dia pulang, bagaimana dia menawarkan diri. Jadi sebenarnya kesuksesan seseorang itu kan bagaimana dia bisa menawarkan diri sehingga orang lain lihat dia hebat, dia layak. Sebenarnya di dalam hidup itu saja, bagaimana seseorang itu mempromosikan diri, sehingga orang lain menganggap itu. Nah itu nanti yang akan kita munculkan," tegasnya
Terkait pembangunan karakter, sejumlah hal yang harus diperhatikan, dikembangkan dan diolah. Pramuka membangun akhak anak bangsa yang baik, berbudi pekerti, berpikir positif, tangguh, percaya diri tetapi tidak takabur, disiplin, inovatif dan rukun serta memiliki kesetiakawanan. Betapa pentingnya gerakan pramuka, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Ada tiga pilar utama menuju bangsa yang maju yang berkaitan langsung dengan gerakan pramuka adalah membangun pradaban yang mulia. Salah satu hal yang penting dalam membangun pradaban bangsa yang mulia adalah membangun karakter. Pembangunan karaketr itu bisa dilakukan didalam gerakan pramuka dengan berjenis latihan dan keterampilan yang dimiliki.
Sebagai organisasi sosial gerakan pramuka menitik beratkan pada pembinaan mental dan disiplin yang tinggi kepada para anggotanya. Pramuka terbukti mampu melahirkan generasi-generasi muda atau tunas-tunas bangsa yang tangguh dan bertanggung jawab. Oleh karenanya gerakan pramuka harus terus ditumbuhkan dan dikembangkan dikalangan anak dan kaum muda. Gerakan pramuka adalah mendidik anak dan kaum muda agar berwatak dan berkepribadian luhur serta memiliki jiwa bela negara yang andal. Pendidikan pramuka berperan sebagai komplemen dan suplemen terhadap pendidikan formal. Untuk mencapai maksud tesebut dilaksanakan kegiatan kepramukaan melalui proses pendidikan yang menyenangkan dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Gerakan pramuka sangat baik dalam pembentukan ''human character building'' (pembentukan karakter manusia) yang terbukti mampu menciptakan insan yang mandiri dan bertanggung jawab. Dikatakan juga gerakan pramuka mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang tertuang dalam Dasar Dharma Pramuka.
Manfaat kegiatan pramuka kalau dilihat dari sudut pandang kesehatan, kegiatan pramuka bisa merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan gerakan pramuka dijadikan alat guna menumbuhkan rasa percaya diri anak. Dalam merangsang anak, program-program kegiatan pramuka harus relevan dan disesuaikan dengan minat-bakat. Dalam pramuka anak akan mendapatkan dua hal, yakni belajar berorganisasi dan melakukan beragam outdor maupun indor. Kegiatan ini bisa merangsang kemampuan afektif, kognotif dan psikomotor. Hal ini bisa merangsang pertumbuhan otak kanan dan otak kiri anak didik. Pramuka dapat mengajarkan anak bisa menyelesaikan masalah, dalam salah satu kegiatannya umpamanya ada aktivitas mencari jejak. Otak kanan anak dan makin berkembang karena dituntut untuk memiliki ide kreatif agar jejak bisa ditemukan. Kegiatan pramuka juga sarat akan aktivitas tolong-menolong. Ini bermanfaat kemampuan afektif anak.
Dalam kegiatan pramuka membentuk anak-anak menjadi pribadi yang disiplin dalam segala bidang. Tegaknya disiplin ini dapat diterapkan dalam bidang baris berbaris. Dalam kegiatan ini mental dan fisik anak benar-benar disiapkan. Dengan bekal mental dan fisik yang kuat mereka mampu memfilter mana yang baik untuk mereka yang mana dapat menyelamatkan dirinya disamping menegakkan disiplin anak dapat belajar mencintai lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tanaman di sekolah. Penanaman sikap ini tercermin dalam ajaran Tri Satya dan Dasa Dharma yaitu cinta alam dan kasih sayang pada lingkungan.


1 komentar:

  1. betuuuul! pramuka hrus tetap diaktifkan trutama di sekolah terbukti anggota gerakan pramuka senantiasa berguna di eranya.

    BalasHapus

komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...