Jumat, 23 Maret 2012

RESUME KAJIAN IPS SD "JAMAN PENGARUH ISLAM DAN PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT"



A.    Jaman Pengaruh Islam
          Pengaruh Islam berkembang dari tanah Arab, ke barat yaitu ke Afrika Utara,sampai Spanyol dan Semenanjung Balkan ke timur yaitu Parsia, India/Gujarat. Dari Gujarat menyebar ke Asia Tenggara dan Cina termasuk Indonesia. Melalui sistem pelayaran perdagangan dan pedagang muslim Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat, Sumatera Utara yaitu Samodra Pasai , Perlak Malaka, Brunai, Sabah dan ke Jawa yaitu Demak, ke Gresik, Maluku dan ke utara ke Kalimantan selatan. Pengembang Islam melalui saluran perdagangan, pendidikan pesantren, golongan tassawuf, institusi kerajaan Islam, Institusi sosial komunikasi muslim, dan berbagai kegiatan upacara keagamaan Islam.
Pengaruh Islam tampak pada bangunan tempat ibadah masjid, makam, keraton, seni musik, seni rupa, seni sastra. Seni bangunan utama yang banyak berpengaruh ialah banguna masjid. Ciri khas bangunan masjid pada masa awal pengaruh Islam misalnya pada masjid Demak, Kudus, Jepara. Pada masjid Kuno masih terdapat pengaruh unsur seni bangunan Hindu/Budha misalnya di Kudus dan Jepara.
Pada seni rupa, misalnya seni patung, seni dekorasi dan ornamentasi ada perbedaan antara seni jaman Hindu dan Islam. Seni rupa pada jaman Islam tidak terdapat unsur ragam hias bentuk makhluk hidup, tidak mengenal seni arca atau patung.

B.    Pengaruh Kebudayaan Barat
Pengaruh kebudayaan barat  berlangsung sejak permulaan abad XVII sampai abad XX. Ketika itu Negara barat telah mengalami berbagai kemajuan dalam bidang sosial revolusi industri, perkembangan ekonomi kapaitalis yang liberalistis. Dengan meluasnya sistem kapitalis dan permodalan maka di perlukan perluasan pasar dan sumber bahan untuk industri. Sejak abad  XVII, orang barat mulai meluaskan pengaruhnya ke Negara-negara timur, termasuk Indonesia. Pengaruh kebudayaan barat dapat dikaji dari :
a.     Perubahan sosial dari masyarakat  bersifat tradisional pedesaan menjadi masyarakat modern perkotaan, yang berciri faham liberal dan individualistis.
b.     Perubahan pada sistem perekonomian dari sistem ekonomi agraris feodalistis menjadi ekonomi uang serta pasar.
c.      Perbedaan struktur politik dan pemerintahan, dari birokrasi pemerintahan kerajaan feodal, ke birokrasi pemerintahan kolonial.
d.     Pengaruh pada perkembangan system pendidikan ilmu dan teknologi.
e.     Pengaruh pada keagamaan Kristen- katholik.
  Secara nyata unsur pengaruh kebudayaan Barat dapat di lihat  pada masyarakat perkotaan misalnya pada perumahan, bentuk bangunan bergaya arsitektur tradisional seperti rumah bentuk strotong, doro gepak, joglo atau tikelan dengan bentuk “lojen” seperti bangunan perkantoran, benteng, tangsiatau asrama dan rumah dinas di kota distrik, kawedanan, kabupaten dan karesidenan. Alat transportasi tradisional seperti gerobak sapi delman, menjadi kurang penting setelah muncul alat transportasi modern seperti kereta api, mobil dan kapal bermotor. Gaya hidup masyarakat perkotaan juga di lihat pada model pakaian barat, kesenian barat seperti musik dengan alatnya yang berbeda dengan kesenian tradisional, seni teater dan tari. Pengaruh barat juga meresap melalui pendidikan barat, dengan di dirikannya sekolah-sekolah ( Poesponegoro dan Notosusanto, 1974 : 329-242). Akan tetapi pengaruh kebudayaan barat tidak langsung masuk kedalam masyarakat lapisan bawah pedesaan atau petani. Lapisan masyarakat yang menerima pengaruh barat pada awalnya ialah masyarakat elite dalam birokrasi colonial, dan pada abad XX baru memasuki masyarakat pedesaan, lewat perubahan kehidupan ekonomi. Kebudayaan yang sudah berakar dalam masyarakat seperti sistem gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan masih terdapat dalam masyarakat. (Burger, 1977 : 110-1380).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...